Senin, 08 Januari 2018

Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi pada Transportasi Online di Indonesia

Tren ojek online mengalami peningkatan beberapa tahun belakangan ini seiring meningkatnya kebutuhan akan transportasi yang cepat di berbagai kota. Kemudahan dan kecepatan waktu pesan ojek via online serta kecepatan waktu tempuh (travel time) menjadi faktor kunci banyaknya peminat ojek online.

Selain itu, kepastian dan murahnya tarif menjadi daya tarik yang mampu memikat ribuan masyarakat untuk beralih ke moda transportasi ini. Meskipun begitu, ojek online juga memiliki kelebihan dan kekurangan dibalik fasilitasnya. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan tersebut?

Kelebihan
1.Tarif murah dan transparan
Dahulu sering kali konsumen merasa tertipu oleh tukang ojek yang memberikan tarif yang lebih dan tidak masuk akal. Tetapi sekarang, dengan keberadaannya aplikasi ojek online semua menjadi transparan baik itu bisa mengetahui rute perjalanannya dan tarifnya bisa diketahui lebih dahulu. Jadi semua tarif yang harus dibayar penumpang sudah tertera sejak awal, sehingga tidak ada proses tawar menawar lagi dengan pengendara. Terlebih dengan adanya berbagai promo yang ditawarkan oleh pihak ojek online.
2. Praktis
Dengan ojek online jelas semua menjadi praktis, karena kamu bisa memesan atau kamu ingin mengantarkan barang dari rumah serta kantor hanya dengan gadget. Driver ojek online langsung menghampiri sesuai keinginan pemesan.
3. Aman dan lebih terpercaya
Aman, ya karena setiap driver atau konsumen harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua dapat dilacak dengan mudah. Dengan begitu, penumpang akan merasa lebih aman menggunakan pengemudi yang sudah terdaftar. Penumpang juga bisa mengetahui rute perjalanannya jadi bisa merasa aman dan nyaman ketika menggunakan layanan dari ojek online.
4. Bisa memilih pengendara
Mungkin ini bisa masuk kekurangan maupun kelebihan, karena ada aplikasi ojek online yang bisa memilih pengendaranya. Sebut saja NGUBERJEK, jadi bagi penumpang yang menemukan driver dari NGUBERJEK bisa langsung memesan ke drivernya. Penumpang tidak usah ribet-ribet meng-order lebih dahulu, nanti driver yang meng-order lewat aplikasinya, nama fitur aplikasinya ialah “Selfie order” penumpang hanya menyebutkan nama dan nomor handphone.
Kekurangan
1. Jaringan sering bermasalah
Karena ini berupa aplikasi online maka besar kemungkinan akan ada gangguan dari sistem jaringan. So, jika sedang ada bermasalah di sistem jaringan, baik konsumen maupun bagi driver tidak bisa berbuat banyak hingga jaringannya benar-benar telah benar.
2. Kurangnya pemahaman pengendara terhadap keselamatan berkendara
Kebanyakan dari driver ojek online kurang memahami mengenai keselamatan di jalan raya. Padahal seperti Gojek, Grabbike dan NGUBERJEK telah memberikan bekal pengetahuan para drivernya tentang safety riding atau keselamatan dalam berkendara. Hal ini jelas, akan berdampak fatal jika sang driver ojek online tidak mengetahui mengenai keselamatan dalam berkendara.
3. Hati-hati data pribadi tersebar
Saat kamu ingin mendaftarkan diri dalam aplikasi jasa transportasi online maka kamu akan diwajibkan mengisi berbagai data diri termasuk nomor telepon. Sesungguhnya data ini yang akan dipakai untuk driver ojek online bisa menghubungi saat kesusahan di jalan. Namun, kamu juga harus berhati-hati, karena sudah ada beberapa kasus yang menggunakan data ini untuk hal yang tidak kita inginkan.

Inovasi Pada Aplikasi Transportasi Online di Indonesia

Sungguh sangat menarik saat melihat perkembangan tren bisnis transportasi online roda dua berbasis aplikasi selama 3 tahun terakhir ini. Semakin banyak merek yang bermunculan, mulai dari yang lokal seperti Go-Jek, Blu-Jek, LadyJek, TopJek dsb, maupun yang merek impor dari negara lain seperti Uber Motor & Grab Bike.

Meskipun bisnis transportasi online roda dua berbasis aplikasi ini masih memiliki potensi perkembangan yang sangat menggiurkan, namun tidak banyak pula merek lokal yang bisa bertahan akibat kerasnya persaingan dan perbedaan permodalan.

Apabila kita amati, beberapa merek lokal yang saya sebutkan sudah ada yang tidak lagi beroperasi, setidaknya saat tulisan ini dibuat dapat dilihat website mereka masih down, akun medsos mereka juga sudah lama tidak aktif dan armada drivernya sendiri sudah tidak pernah saya lihat lagi di jalan raya.

Memang ada beberapa faktor yang mungkin bisa dijadikan alasan kalah bersaingnya merek lokal baru dengan yang sudah lama maupun merek yang dari luar negeri, seperti user interface yang kurang enak bagi pengguna, jumlah driver yang tersedia kalah banyak dari pesaing, aplikasi yang error melulu, sampai perbedaan besarnya subsidi yang diberikan perusahaan kepada para driver dan usernya masing-masing.

Di Indonesia saat ini, keunggulan persaingan perusahaan startup masih lebih banyak tergantung kepada besarnya dana subsidi yang berani dan sanggup dikucurkan oleh perusahaan untuk usernya. Akibat masih besarnya ketergantungan loyalitas masyarakat kepada sebuah merek berdasarkan dari keuntungan subsidi yang diterima.

Adapun model bisnis startup tidak dapat dibandingkan secara head on dengan model bisnis konvensional, hal ini terlihat dari fokus utama model bisnis startup yang membidik jumlah user aplikasinya sehingga valuasi nilai perusahaan semakin meningkat dan sahamnya dapat dijual dengan nilai yang jauh lebih besar lagi, berbeda dengan model bisnis konvensional yang masih berupa omzet dikurangi HPP hasilnya adalah laba bersih. Handicap subsidi antara bisnis konvensional dan bisnis startup sangatlah berbeda jauh, karena yang difokuskan juga berbeda.

Pada akhir tahun lalu (2016), Go-Jek dan Grab juga banyak mendapatkan protes dari drivernya masing-masing akibat besarnya perbedaan penghasilan yang diterima driver, lumayan berbeda jauh dari saat pertama Go-Jek dan Grab banyak memberikan subsidi kepada driver.

Lantas bagaimana peluang merek lokal baru untuk dapat bersaing, tumbuh dan survive ditengah persaingan dengan para pemain besar?

Salah satu peluang untuk bertahan dan berkembang adalah memulai dari menguasai market spesifik maupun niche market yang belum sempat terpikirkan ataupun belum difokuskan oleh para pemain besar.

Para pemain baru juga dapat berfokus menjadi local champion di daerahnya masing-masing mengingat para pemain besar saat ini lebih banyak sibuk bersaing dan menggelontorkan subsidi di ibukota. Sehingga kebanyakan user dan driver di daerah sudah tidak lagi mendapatkan subsidi besar seperti beberapa tahun yang lalu.
           
Setelah menjadi local champion didaerahnya sendiri, barulah merek lokal baru bisa mulai mengembangkan sayapnya dengan merambah pasar nasional. Namun lebih baik apabila mulai mencari investor dan pendanaan jauh – jauh hari sebelum bergerak secara nasional, mengingat mudahnya para pemain lain untuk meniru inovasi baru yang dibuat.
Meskipun sudah tergolong sebagai pemain besar alias startup Unicorn, Hal serupa juga dilakukan oleh Go-Jek dalam menghadapi persaingan dengan Uber dan Grab.

Go-Jek sudah banyak berekspansi membidik niche market yang tidak digarap oleh para pesaingnya. Selain berinovasi dan membidik niche market dengan produk Go-Box, Go-Tix, Go-Med, Go-Glam, dsb. belakangan ini Go-Jek sempat membuat pernyataan bahwa jumlah user yang menggunakan Go-Pay sudah mencapai lebih dari 50% dari user yang terdaftar. Go-Jek semakin agresif meningkatkan kemampuan serta fitur layanan uang elektronik Go-Pay.

Setelah beberapa saat lalu membuat terobosan baru dengan memudahkan pengguna untuk melakukan transfer saldo, sekarang Go-Pay bisa dipakai untuk tarik uang tunai. Hal ini sungguh sangat menarik, karena Go-Pay semakin dikembangkan Go-Jek menjadi media pembayaran yang dapat digunakan untuk segala kepentingan. Dan ini akan sungguh memudahkan sehingga jumlah penggunanya akan semakin banyak lagi.

Kedepannya Go-Jek memiliki peluang besar untuk tidak bergantung sepenuhnya kepada bisnis tranportasi online dua roda saja. Go-Jek juga sudah bekerjasama dengan platform ecommerce lokal raksasa seperti Tokopedia untuk memberikan layanan antar via Go-Send, sebuah hal yang belum dilakukan juga oleh para pesaingnya yang lain.

Hal ini tentunya memberikan boost signifikan terhadap peningkatan pengguna go-jek secara nasional, mengingat jumlah pengguna platform ecommerce raksasa seperti tokopedia juga sudah termasuk jutaan user.

Dalam menghadapi kompetisi dengan sesama pemain baru dan juga pemain besar, seorang pemain baru dalam bisnis roda dua online ini harus bisa pandai-pandai bermain dalam scope yang belum difokuskan oleh para pemain besar, sebisa mungkin ciptakanlah market baru dan fokuslah di sana. Ciptakan value yang sangat diinginkan dan dibutuhkan oleh para user. Tidak harus menciptakan value yang benar-benar baru, tetapi dapat juga memodifikasi value yang sudah diberikan kompetitor dengan bentuk yang lebih baik lagi.Be a local champion first, then the national champion soon.

Dalam model bisnis ekonomi kreatif semacam ini, segalanya masih bisa terjadi. Pemain utama yang sudah menjadi market leader dan memiliki jumlah modal raksasa bisa – bisa saja terjungkal terhadap pemain baru yang paling disruptif dan memberikan value yang paling diinginkan/dibutuhkan para user.

Apabila Melihat perkembangan peraturan pemerintah yang baru saja menerapkan tarif bawah dan tarif atas untuk taksi online roda empat, saya memprediksi kemungkinan besar belum akan ada aturan serupa untuk transportasi online roda dua, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Hal ini juga dapat menjadi angin segar yang membuat persaingan model bisnis ini semakin menarik. Siapakah nantinya yang akan menjadi goliath baru dalam model bisnis ini nantinya? Hanya waktu yang akan menjawab.


Solusi untuk Audit SI tentang Pembobolan E-Banking

Electronic Banking atau E-Banking adalah salah satu aktivitas perbankan yang dilakukan nasabahnya melalui fasilitas internet. Cara ini diciptakan oleh bank untuk melayani kebutuhan nasabah agar lebih nyaman bertransaksi dimanapun mereka berada.
Dengan e-banking, nasabah tidak perlu lagi harus mengantri ke bank dari subuh hanya untuk melakukan transaksi. Cukup sekali klik di komputer atau smartphone, semua transaksi yang dibutuhkan bisa dilakukan. Oh ya, kalau dipikir-pikir fungsi e-banking ini hampir sama dengan mesin ATM yaitu kamu bisa mengecek saldo rekening, transfer dana, membayar tagihan bulanan seperti listrik, air, kartu kredit, telepon, dan lain-lain.
Kalau kamu ingin mengunakan layanan e-banking, kamu diharuskan login ke situs milik bank bersangkutan. Setelah melalui pendaftaran dan melalui beberapa proses (termasuk nomer rekening, pin ATM, dan lain-lain) kamu akan diberikan “kode rahasia” untuk diaktifkan ke ATM bank terdekat dengan mengunakan kartu ATM kamu. Nah, kalau semua sudah diverifikasi, barulah kamu bisa mengunakan e-bankingmu langsung dari komputer atau smartphonemu melalui website bank tersebut.
Sebenarnya e-banking bukan barang baru di internet karena mayoritas bank-bank di dunia internasional sudah memiliki layanan ini sejak lama. Berhubung di Indonesia isu infrastruktur perbankan belum begitu sempurna, baru beberapa tahun belakangan ini internet banking mulai booming, meskipun banyak nasabah yang masih ragu-ragu karena terkait dengan isu keamanannya.
Jenis - jenis E-Banking
a. Automated teller machine (ATM). 
Terminal elektronik yang idsediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana. 

b. Computer banking. 
Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain. 

c. Debit (or check) card. 
Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya. 
Direct deposit. 
Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah. 

Direct payment (also electronic bill payment). 
Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment. 

Electronic bill presentment and payment (EBPP). 
Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar taguhan tersebut secara online juga jika berkenan. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut. 

Electronic check conversion. 
Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (number rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik. 

Electronic fund transfer (EFT). 
Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.. 

Payroll card. 
Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik. 

Preauthorized debit (or automatic bill payment). 
Bentuk pembuayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom). 

Prepaid card. 
Salah satu tipe Stored-value card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu. 

Smart card. 
Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada system terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi public) atau system tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks). 

Stored-value card. 
Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.



Disamping kemudahan yang diberikan dalam internet banking juga mempunyai kelemahan. Contohnya kasus pembobolan anjungan tunai mandiri atau ATM beberapa waktu lalu yang menghilangkan dana nasabah sekitar Rp 5 miliar di sejumlah bank membuka kesadaran bahwa transaksi elektronik tak selamanya aman.

            Transaksi elektronik bagaimana pun membutuhkan kewaspadaan tak hanya bagi perbankan sebagai penyedia layanan, tetapi juga nasabah sebagai pengguna layanan.
Peningkatan keamanan e-banking dan kewaspadaan nasabah sangat diperlukan agar transaksi e-banking tidak kehilangan kepercayaan.  

Sebenarnya kasus pembobolan ATM bukanlah suatu yang kerap dan mudah terjadi. Itu karena pembobolan ATM dan juga saluran e-banking lainnya hanya bisa terjadi jika terjadi kombinasi kelalaian dari pihak bank maupun nasabah. Kelalaian dari pihak bank antara lain pembiaran ATM tanpa dilengkapi alat anti-skimming dan ketidakdisiplinan bank mengawasi ruangan di mana ATM berada.

Sehingga tidak bisa mendeteksi adanya kamera tersembunyi atau skimming yang ditaruh di mulut ATM. Adapun kelalaian nasabah biasanya tidak hati-hati menjaga personal identification number (PIN) sehingga bocor ke orang lain. Jika kesalahan yang terjadi bersifat tunggal, semisal PIN tercuri, pembobolan kemungkinan besar tidak akan terjadi karena tanpa alat skimmer, penjahat tidak akan bisa menggandakan data kartu ATM. Pembobolan juga sulit terjadi jika nomor PIN tidak tercuri meskipun penjahat berhasil mencuri data kartu ATM melalui alat skimmer. Kendati demikian, tetap saja pengamanan harus ditingkatkan karena pembobolan e-banking di masa depan mungkin bisa dilakukan dengan pola-pola baru yang belum terbayangkan saat ini.
Direktur Perbankan Konsumer Bank Internasional Indonesia (BII) Stephen B Liestyo mengungkapkan, nasabah yang belum yakin menggunakan fasilitas e-banking sebaiknya dengan tegas tidak usah mempergunakan fasilitas tersebut. "Kalau kalian (nasabah) ragu-ragu (menggunakan e-banking), mending tidak usah sama sekali," tegas dia.

Pasalnya, banyak jebakan yang secara sengaja dibuat oleh para hacker untuk merekam data penting saat transaksi internet banking. Contohnya saja angka token, nomer rekening dan sandi rahasia saat melakukan internet banking. Stephen mengatakan, para hacker biasanya bisa leluasa dalam mencuri data bila nasabah melakukan transaksi melalui internet di kawasan panas atau lebih sering disebut dengan WiFi area. Untuk itu, nasabah harus berhati-hati mengikuti perintah yang muncul dalam layar. "Di WiFi area itu, bisa saja disadap dari pemancarnya. Lalu, jika kita melakukan transaksi, dia bisa leluasa merekam kegiatan kita dari pemancar yang disadap itu. Bahkan dia juga bisa menembus komputer kita," jelas dia.

Biasanya, lanjut Stephen, akan muncul suatu opsi untuk yang belum tentu perlu untuk melakukan transaksi. Namun, karena cenderung ingin cepat bertransaksi, nasabah biasanya akan memilih opsi "Ya" dalam kotak dialog tersebut. "Padahal itu adalah opsi untuk menyadap data mereka. Sekali meng klik 'yes' hilanglah semua," kata dia.

Stephen mengaku, hal ini pernah dibuktikan seorang ahli informatika dan ditunjukkan di depan Bank Indonesia. "Dan memang ternyata bisa," ujar dia tanpa menyebut rincian mengenai pertunjukan pembobolan bank melalui internet tersebut.

Dia mengaku, saat ini pihak bank belum bisa melakukan apa-apa untuk menjaga keamanan transaksi perbankan melalui internet tersebut. Pasalnya, hacker memang selalu mencari celah untuk melancarkan aksinya. Pun di negara maju, transaksi perbankan pun juga menjadi sasaran para hacker. "Yang kami bisa lakukan hanya memperingatkan para nasabah," cetus dia. Dia menyarankan, sebaiknya bila ingin melakukan transaksi perbankan melalui internet, maka harus sangat berhati-hati. Sebaiknya hindari melakukan sambungan internet melalui koneksi nirkabel karena memperkecil kemungkinan untuk disadap.

Selain itu, hindari juga dalam menggunakan komputer atau peralatan lain yang menjadi milik umum, yaitu di warung internet atau internet gratis melalui komputer di suatu tempat.
BII, menurut Direktur Stephen Liestyo, pengamanan dilakukan dengan melakukan program edukasi nasabah dalam rangka pencegahan kecurangan ATM melalui pengumuman yang dipasang di ATM-ATM BII dan peningkatan layanan mesin ATM BII demi keamanan serta kenyamanan nasabah pengguna ATM BII.

Sejalan dengan peningkatan kualitas layanan ATM, BII juga melakukan peremajaan ATM dan mengganti ATM lama dengan ATM baru yang dilengkapi pelindung PIN dan alat anti-skimming. BII akan terus melakukan peremajaan terhadap ATM secara berkesinambungan.
Seperti bank-bank lainnya, untuk pengamanan e-banking, di antaranya untuk internet banking, BII menggunakan second autotification, yakni token dalam bentuk SMS. Token ini berfungsi menjadi bentuk proteksi tahap kedua setelah username dan password.

BII juga sudah melengkapi internet banking dengan layanan notifikasi tentang aktivitas user account melalui e-mail tentang transaksi yang dilakukan melalui internet banking, seperti terima transfer atau autodebet tagihan kredit, sehingga nasabah dapat mengetahui secara dini apabila terjadi transaksi yang tidak diketahui nasabah apalagi sampai mengurangi saldo nasabah.

General Manager Dana dan Jasa Konsumen BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, BNI sudah menerapkan sistem pengamanan berlapis untuk menghindari kecurangan (fraud) dan pembobolan, mulai dari standar prosedur operasional untuk menjaga data nasabah, pemanfaatan PIN, username, secured network, sistem enkripsi data, sampai dengan pemberian fasilitas dynamic password bagi pengguna internet banking.
Dari sisi environment terminal ATM, bank juga sudah menerapkan alat proteksi maupun pengawasan pada mesin yang ada untuk menghalangi pihak-pihak yang akan melakukan pengambilan data nasabah secara ilegal,? kata Anggoro.

Menurut Anggoro, dengan adanya kasus penggandaan kartu ATM, bank dituntut untuk lebih meningkatkan keamanan bertransaksi nasabahnya. Beberapa langkah-langkah yang telah dilakukan BNI adalah mengimbau nasabahnya melalui media massa maupun pesan pribadi untuk lebih waspada pada saat bertransaksi (baik menjaga kerahasiaan PIN maupun waspada terhadap lingkungan sekitarnya).

Meskipun sistem pengamanan sudah memadai, fungsi monitoring terus ditingkatkan dengan mengevaluasi kembali efektivitas sistem pengamanan yang digunakan, pengarahan lebih lanjut kepada petugas operasional, serta menindaklanjuti cepat setiap laporan nasabah terkait kemungkinan kecurangan yang terjadi.

Solusi Pemecahan Masalah

      Dalam kasus ini masalah yang sering dihadapi dalam penerapan teknologi informasi pada sistem perbankan adalah masalah keamanan. Oleh karena itu untuk dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknologi maka pemecahan masalahnya harus pula dipecahkan dengan peningkatan dari sistem keamanan teknologi tersebut.


Solusi untuk Audit SI tentang Pembobolan E-Money

Penggunaan uang elektronik tentu bukan lagi sebuah hal yang baru di dalam dunia perbankan, sebab selama beberapa tahun belakangan ini beberapa bank telah menggalakkan penggunaan fitur yang satu ini di dalam layanan mereka. Namun meskipun demikian, hal ini tetap dirasa kurang maksimal, hal ini terlihat dari jumlah penggunanya yang terbilang masih cukup rendah. Bahkan, sebagian besar masyarakat mengaku belum mengenal dan mengetahui fitur perbankan ini, sehingga tak jarang sejumlah oknum kejahatan justru memanfaatkannya untuk melakukan berbagai tindak kejahatan.

Modus Penipuan E-Cash

Jumlah pengguna yang terbilang masih cukup rendah, menjadi salah satu hal yang mengakibatkan rendahnya tingkat pemahaman masyarakat luas akan produk perbankan yang satu ini. Hal ini justru menjadi sebuah peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku kejahatan, di mana mereka dapat memanfaatkan kondisi ketidaktahuan masyarakat tersebut untuk melakukan berbagai modus kejahatan dengan menggunakan E-Cash.
Hal ini sebenarnya patut menjadi perhatian khusus bagi pihak perbankan, agar lebih gencar untuk melakukan pengenalan dan juga promosi terhadap produk E-Cash itu sendiri, sehingga masyarakat luas dapat mengerti dan lebih memahami tentang apa dan bagaimana sebenarnya penggunaan produk tersebut. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang cukup, maka berbagai modus kejahatan yang marak terjadi di tengah-tengah masyarakat terkait dengan penggunaan E-Cash tersebut dapat dihindari.
Setidaknya terdapat beberapa modus kejahatan yang paling sering terjadi dan dialami oleh masyarakat, berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Menang Undian
Ini menjadi modus andalan bagi para pelaku kejahatan, bahkan hingga saat ini masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat luas. Biasanya pelaku akan menelepon korbannya dan mengabarkan jika yang bersangkutan baru saja memenangkan undian, baik itu berupa pulsa ataupun sejumlah uang tunai yang biasanya jumlahnya terbilang cukup besar. Dalam modus ini pelaku umumnya akan mengatasnamakan dirinya sebagai perwakilan dari sebuah bank atau bahkan operator seluler.
Selanjutnya pelaku akan meminta korban untuk melakukan pengecekan saldo rekening korban dan melihat secara langsung sejumlah dana yang baru saja ditambahkan ke rekening tersebut. Hal ini bahkan akan lebih meyakinkan korban lagi, dengan munculnya sebuah Pop-Up atas pengisian pulsa yang baru saja diterima handphone si korban.
            Dalam hal ini ini, biasanya pelaku akan sedikit memaksa agar korban segera ke mesin ATM dan melakukan pengecekan secara langsung di sana, tentunya dengan tidak menutup percakapan di telepon tersebut, agar korban tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pengecekan pulsa yang tentu saja tidak pernah bertambah tersebut, termasuk mengantisipasi jika korban melakukan pengecekan ke layanan bank atau operator seluler yang mengatasnamakan oleh pelaku kepada korban.
Jika dituruti, maka biasanya pelaku akan menggiring korban ke mesin ATM dan akan menanyakan jumlah saldo korban yang terdapat di dalam rekening tersebut, hal ini untuk mempermudah pelaku dalam menentukan jumlah uang yang akan dikuras dari rekening korbannya. Dengan lihai pelaku akan memandu korban dengan urutan seperti di bawah ini:
·         Masuk ke menu utama
·         Dilanjutkan dengan menu “Transaksi lainnya”\
·         Lalu “Pilih uang elektronik”
·         Kemudian dilanjutkan dengan “Mandiri E-Cash”
·         Lalu klik “Isi ulang”
Setelah beberapa langkah di atas, korban akan dipandu untuk mengetikkan sederet nomor PIN hadiah, yang tentu saja itu adalah nomor telepon yang akan digunakan untuk menampung sejumlah uang yang ditransfer tersebut (Cth. 081223xxxxxx).
Lalu dilanjutkan dengan sederet angka yang jumlahnya berada di bawah jumlah saldo korban, ini adalah sejumlah dana yang akan dipindahkan (Contoh: 2200100). Jika saldo mencukupi, maka secara langsung sejumlah uang tersebut akan langsung hilang dan berpindah ke tangan pelaku, sedangkan korban hanya bisa gigit jari saja setelah semua kejadian tersebut.
2. Belanja Online
Hampir sama dengan modus pertama, yang ini juga akan memperdaya korbannya dengan cara menggiringnya ke mesin ATM dan meminta untuk melakukan transaksi seperti di atas. Hanya saja dalam modus ini biasanya pelaku akan berpura-pura menjadi seorang pembeli dan biasanya yang menjadi korban adalah para pemilik online shop dan yang lainnya, di mana pelaku mengaku telah mengirimkan sejumlah dana ke rekening korban dan meminta korban untuk melakukan pengecekan ke mesin ATM.
Hindari Penipuan E-Cash dengan Cerdas
Maraknya penipuan yang terjadi melalui layanan E-Cash tentu akan membuat sebagian orang merasa khawatir, sebab tindakan ini bisa saja menimbulkan sejumlah kerugian yang cukup besar bagi para korbannya. Lakukan beberapa cara di bawah ini untuk menghindari hal tersebut:
1. Melek Teknologi dan Informasi
Hal yang paling aman dan tepat untuk mengantisipasi berbagai modus kejahatan perbankan tentu saja dengan mengetahui berbagai perkembangan dan juga fitur yang terdapat di dalam layanan perbankan tersebut, terutama untuk yang terbaru dan paling canggih. Ada banyak isu yang perlu diketahui terkait dengan hal tersebut melalui layanan internet, sehingga berbagai modus kejahatan yang mungkin terjadi bisa dihindari dengan tepat.
2. Jangan Mudah Tergoda
Pelaku kejahatan akan mengiming-imingi korbannya dengan sejumlah uang dan juga hadiah yang cukup besar, dan hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kejahatan di bidang perbankan. Hindari dan jangan mudah tergoda dengan berbagai hadiah tersebut, terutama jika ternyata pelaku berupaya dengan keras untuk mempengaruhi dan melakukan tindakan penipuan tersebut.
3. Jangan Pernah ke Mesin ATM dengan Panduan Orang Lain
Kegiatan perbankan adalah hal yang sangat rahasia, dan tidak membutuhkan panduan atau arahan seseorang untuk melakukannya, termasuk ketika bertransaksi di mesin ATM. Hindari hal ini, apalagi jika dipandu oleh seseorang yang tidak dikenal melalui sambungan telepon semata.

4. Jangan Ladeni Percakapan Telepon dengan Orang yang Tidak Dikenal

Hal yang paling mudah untuk mengantisipasi berbagai tindak penipuan adalah dengan memutuskan sambungan telepon yang berasal dari seseorang yang tidak dikenal dan tidak berkepentingan apapun dengan Anda. Tindakan ini sangat penting untuk dilakukan, terutama jika seseorang yang menelepon tersebut mencoba untuk mempengaruhi atau memandu Anda untuk melakukan berbagai tindakan yang dapat merugikan.

Inovasi Sistem Informasi & New Technology

SHARED SERVICE


Pengertian Sharing Resource

Resource sharing adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok perpustakaan yang tergabung dalam sebuah konsorsium atau jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan layanan dan mengurangi biaya pengembangan koleksi. Resource sharing tersebut dapat dilakukan dengan kesepakatan formal maupun informal yang diterapkan secara lokal, nasional, ataupun internasional. Sedangkan sumber daya yang di-share tersebut dapat berupa koleksi, data bibliografis, pegawai, dan fasilitas.

Fungsi Sharing Jaringan

Fungsi Sharing Jaringan adalah untuk mempermudah akses data dari sumber data menuju peng-akses data, atau dengan kata lain, mempermudah akses dari host ke client atau untuk client lain yang diberi akses kepada sharing folder tersebut. MISALNYA pemakaian printer bersama, CDROM, floppy disk, dsb. Selain itu, komputer dalam suatu jaringan dapat menjadi alat komunikasi dan information sharing yang efektif, misalnya dengan teleconference meeting, Internet, mailing list, dan sebagainya.

Manfaat Sharing Device

Sharing Device memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1.      Menghemat waktu, tenaga dan biaya.
2.   Dapat mengirim file dari satu komputer secara langsung ke komputer lain dalam satu jaringan.
3.   Satu device (contoh: printer) dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam satu jaringan.

Alat-alat Sharing

Alat yang dapat digunakan untuk berbagi jaringan, yaitu :
1.      Printer
2.      Hardisk
3.      Scanner
4.      Floppy disk drive
5.      CD ROM Drive
6.      dan lain-lain.

Sharing Service

Sharing service pada komputer Banyak macamnya, misal pada Windows:
1. Printer shareing
2. File Sharing
3. Active Directory
4. Service Webserver IIS, FTP, TELNET, Gopher
5. Torrent (dengan tambahan program)

Share atau berbagi data/file

Share atau berbagi data/file adalah salah satu fungsi jaringan agar kita bisa share atau berbagi data. Langkah-langkah untuk bisa share atau berbagi data dalam sebuah jaringan (workgroup) adalah sebagai berikut:

a. Untuk bisa share data. Pastikan anda login dengan hak akses administrator.
b. Kemudian cari folder atau buat folder baru untuk dibagi atau share.
c. Klik kanan pada folder yang ingin di share.
d. Pilih Sharing and Security.
e. Jika muncul pertanyaan pilih Just Enabled File Sharing
f. Kemudian Klik OK
g. Beri nama folder share anda. Kemudian klik OK

Untuk mengakses data yang di sharing, pada komputer yang ingin mengakses lakukan langkah- langkah di bawah ini:

a. Klik START kemudian Run, atau bisa dengan CTRL + R
b. Ketikan \\alamat IP yang dituju contoh: \\192.168.2.101
c. Tekan enter.
d. Atau anda juga bisa browse data melalui My Network Places.

Share atau berbagi printer

Share atau berbagi printer merupakan salah satu manfaat dari jaringan komputer. Selain bisa menghemat pengeluaran, pemanfaatan fitur sharing printer ini juga bisa menghemat waktu. Jadi, kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang lebih untuk membelikan printer untuk setiap komputer. Atau juga kita tidak perlu lagi bolak-balik hanya untuk mencetak dokumen. Cukup sediakan satu printer dan kita cukup duduk di depan komputer untuk melakukan print.
langkah-langkah sharing printer dibawah ini :

> Pertama, Klik start button, kemudian pilih Devices and Printers.
>Setelah itu akan terbuka windows devices and printers. Di window ini, kita bisa melihat hardware apa saja yang terhubung dengan komputer, salah satunya printer. Tentukan printer mana yang ingin kita sharing. Klik kanan pada printer tersebut, kemudian pilih printer properties.
>Akan terbuka window printer properties. Pilih tab Sharing pada windows tersebut.
>Setelah itu, beri checkbox pada opsi share this printer. Kita bisa memberi nama sesuai keinginan kita. Kemudian klik Apply, Ok.